Penulis : Yosela Nababan
Minat adalah ketertarikan atau kegembiraan terhadap suatu hal. Seorang menjadi tertarik karena adanya ketertarikan atau kegembiraan terhadap suatu hal. Sebagai seorang guru, minat adalah keinginan atau kehendak untuk menjadi guru. Kurangnya minat dalam menjadi guru
dapat disebabkan oleh kurangnya motivasi, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Minat menjadi seorang guru bisa dijelaskan sebagai ketertarikan seseorang yang merasa senang dan
memiliki impian untuk menjadi guru. Orang yang memiliki minat menjadi guru akan berusaha mencari sebanyak mungkin informasi tentang profesi guru. Sutikno (2004:119)menjelaskan
bahwa motivasi adalah apa yang mendorong seseorang untuk berusaha mewujudkan keinginannya. Seseorang dapat terdorong untuk bergerak melakukan sesuatu, baik itu disadari atau tidak, yang merupakan motivasi. Motivasi adalah keadaan di mana seseorang didorong
untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuannya. Setiap individu memiliki impian dan aspirasi, termasuk menjadi dokter, insinyur, pilot, guru, dan lainnya. Namun, menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, karena mereka harus
menjadi sumber motivasi dan pemimpin bagi para siswa. Seorang guru menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan, serta memberikan wawasan yang luas kepada siswa dan mendorong mereka untuk berani menyampaikan pandangan mereka.
Tantangan menjadi guru terletak pada interaksi dengan berbagai karakter siswa setiap hari, yang berbeda dengan pekerjaan lain yang mungkin hanya berinteraksi dengan objek mati. Seorang guru harus memiliki tekad kuat karena kualitas pembelajaran yang diberikan jauh lebih penting daripada gaji yang diterima. Mereka berbagi pengetahuan dengan tulus, mendidik anak-anak yang mungkin sebelumnya tidak dikenal, dan membantu mereka mencapai impian
mereka. Bagi seorang guru, mengajar adalah kebahagiaan dan belajar adalah kebutuhan. Ketika mereka mengajar, mereka juga terus belajar, karena menjadi guru tidak hanya tentang menguasai bidang tertentu, tetapi juga tentang sikap belajar yang tak pernah berhenti.
Motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Malayu S. P. Hasibuan, 2006: 141). Proses peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah memerlukan guru, baik secara individu maupun kolaboratif untuk
dapat melakukan sesuatu, mengubah suatu kondisi agar pendidikan dan pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Menjadi guru tanpa motivasi kerja akan cepat merasa jenuh karena tidak adanya unsur pendorong.
Malone (Uno, 2010:66) membedakan dua bentuk motivasi yang meliputi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhan. Sedangkan
motivasi ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu. Misalnya dalam bidang tugas yang dilakukan guru terkait dengan minatnya dalam melakukan tugas sebagai guru. Minat tersebut timbul dari diri seseorang guru untuk melakukan tugas karena berhubungan dengan manfaat yang diperolehnya dari tugas yang dilaksanakannya
Guru sebagai pengelola kelas merupakan orang yang mempunyai peranan strategis, yaitu orang
yang merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di kelas, orang yang akan mengimplementasikan kegiatan yang direncanakan dengan subjek dan objek siswa, orang yang
menentukan dan mengambil keputusan dengan strategi yang akan digunakan dengan berbagai
kegiatan di kelas, dan orang yang akan menentukan alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan tantangan yang muncul.
Oleh karena itu, seorang guru harus dapat menguasai kelas agar tidak ada salah persepsi siswa kepada guru yang memandang guru hanya bertugas mengajar saja tanpa memperhatikan proses siswa dalam belajar. Perhatian guru yang tinggi dengan memberikan dorongan berbentuk nonmateri ataupun materi (misal: pujian, hukuman dan
hadiah) merupakan suatu dinamika dalam mendidik serta mengajar, sehingga siswa menjadi
terpacu untuk mendapatkan prestasi belajar yang tinggi.
Daftar Pustaka
Mulyasa, E. 2007. Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
menyenangkan. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Uno, Hamzah. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta.
0 comments:
Posting Komentar