Jumat, 05 April 2024

PEMBELAJARAN MENARIK MELALUI MOBILE LEARNING DI TINGKAT SMA DEMI MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK.

Oleh : Aprilia Rofika Inayah ( Mahasiswa Asistensi Mengajar Undiksha 2024 )

Pembelajaran menjadi proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang sistematis supaya peserta didik mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan tepat guna (Komalasari, 2013). 

Proses belajar mengajar dewasa ini harus menggunakan pendekatan yang komunikatif antara guru dan peserta didik yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal peserta didik. Tugas utama guru sejak dulu hingga saat ini adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang menunjang perubahan perilaku dan pengetahuan para peserta didik. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tentunya menuntut guru untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik, salah satunya yakni dengan menghadirkan inovasi dalam media pembelajaran. Media pembelajaran berguna dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatnya motivasi belajar tersebut berujung pada ransangan keinginan untuk belajar yang tentunya berpengaruh pada hasil belajar siswa. Media pembelajaran yang digunakan pun harus memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan tiap individu peserta didik (Setyadi & Qohar, 2017). 

Peserta didik di tingkat SMA dapat dipastikan sudah terbiasa dalam menggunakan smartphone. Smartphone itu sendiri mampu menghadirkan media pembelajaran mobile yang sesuai dengan perkembangan IPTEK dewasa ini. Implementasi dan adaptasi teknologi dalam pembelajaran tingkat SMA menjadi suatu keharusan karena telah menjadi indikator keberhasilan suatu kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik.

Kehidupan masa kini yang glamour dan penuh tuntutan tentunya memaksa peserta didik untuk menguasai berbagai kompetensi, salah satunya yakni kompetensi ataupun keterampilan berpikir kritis. Peserta didik dapat dikatakan mampu berpikir kritis apabila dapat mengutarakan pendapatnya yang dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan bukti konkrit dan sistematis dalam menemukan solusi dari problematika kehidupannya sehari-hari. Keinginan berpikir kritis dapat dibangun mulai dari pembelajaran di kelas yang menarik serta memantik rasa ingin tahu siswa. Siswa SMA yang sedang memasuki fase pencarian jati diri seringkali mengalami kebingungan dan rasa bosan dalam kegiatan pembelajaran. 

Kehadiran smartphone bisa dimanfaatkan oleh guru dengan menjadikan mobile learning menjadi media pembelajaran yang menarik untuk diimplementasikan di kelas. Mobile learning sendiri menjadi bagian dari e-learning yang menyediakan materi pelajaran yang dapat diakses kapanpun dan yang terpenting memiliki tampilan pembelajaran yang menarik. Penggunaan mobile learning akan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan perhatian siswa untuk fokus pada materi yang tengah diajarkan. Jika dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran yang konvensional, mobile learning menghadirkan kegiatan pembelajaran yang menarik, interaktif, dan kolaboratif antara siswa dengan guru maupun antar siswa itu sendiri (Fatmawati, 2015). 

Penggunaan mobile learning sangat membantu dalam penyampaian materi pelajaran. Materi yang diajarkan di tingkat SMA sangat banyak dan membutuhkan alokasi waktu yang lama pula. Namun, kenyataannya berbanding terbalik, guru diminta untuk menuntaskan materi dalam alokasi waktu yang terbatas namun dengan hasil belajar siswa yang maksimal. Realita tersebut juga berimplikasi pada guru tidak lagi sempat memikirkan bagaimana untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik, sehingga muncul kalimat “Yang Penting Materinya Sudah Selesai Diajarkan”. Pembelajaran yang tidak menarik membuat siswa malas untuk kembali belajar di rumahnya karena sudah bosan saat mengikuti pembelajaran di sekolah, oleh karena itu kehadiran mobile learning diharapkan mampu mengatasi hal tersebut. Tingkat fleksibilitas dan portabilitas yang tinggi memungkinkan siswa untuk mengakses informasi mengenai pembelajaran kapan saja dan dimana saja dirinya berada. Kehadiran mobile learning 1melali smartphone menjadi salah satu alternatif pelaksanaan pembelajaran yang menarik, mudah, dan dapat digunakan oleh peserta didik secara keseluruhan.  

Mobile learning mengelola persyaratan pembelajaran yang berbeda dan secara ideal dirancang untuk memungkinkan siswa mendapatkan pengetahuan dengan kecepatan mereka sendiri, yang dapat segera berdampak pada motivasi siswa dalam lingkungan belajar mereka. Mobile Learning meningkatkan interaksi dua arah dan memungkinkan komunikasi langsung antara siswa dan pendidik mereka. Ini mendorong siswa yang pemalu atau ragu untuk berbicara lebih mudah daripada di ruang kelas. Media pembelajaran berbasis mobile learning yang dikembangkan cukup kuat dan dapat diandalkan untuk digunakan. Setelah menggunakan media pembelajaran berbasis mobile learning, kemampuan berpikir kritis siswa meningkat dan motivasi belajar pun meningkat. Media ini juga efektif, dan keterlaksanaan pembelajarannya termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis mobile learning dapat digunakan sebagai alternatif untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik demi meningkatkan motivasi belajar siswa di tingkat SMA.

Namun, kehadiran mobile learning bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan guru tetap menjadi fasilitator dan kolaborator untuk siswa dalam penggunaan mobile learning. Mobile learning kembali lagi bukan menjadi satu-satunya cara untuk menghadirkan pembelajaran yang menarik. Guru tetap memiliki kewajiban untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman demi menarik fokus siswa untuk tetap memperhatikan kegiatan belajar mengajar. Guru tak bisa lagi memaksakan siswa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan mood gurunya. Terkhusus lagi di tingkat SMA, siswa sedang memiliki jiwa yang membara seharusnya mampu dipantik bukannya dipatahkan karena gurunya tak mampu membangun kegiatan pembelajaran yang menarik. Guru tak lagi sepantasnya bersikap kaku dalam menghadapi siswa di tingkat SMA, karena memang dalam pandangan siswa SMA para guru khususnya guru muda merupakan teman mereka.

Dalam menghadapi hal tersebut, tentunya guru-guru muda harus memiliki kiat-kiat khusus sebagai andalan dari pihak sekolah dalam menghadapi siswa yang sudah mulai kehilangan motivasi belajarnya. Dimulai dari pembawaan yang menarik dan cheerful, kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran, dan juga penggunaan media pembelajaran yang dianggap menarik oleh para siswa SMA. Setiap hal bisa diusahakan dengan keyakinan untuk memulai hal baru dan meninggalkan kebiasaan lama yang sudah tak sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Seringkali guru merasa tidak ingin mengubah kebiasaan dalam pembelajaran karena telah merasa cocok dengan kegiatan pembelajaran yang monoton. Jika hal itu terus terjadi, maka kalimat mencerdaskan kehidupan bangsa takkan bisa terimplementasi dengan maksimal. 

Saya percaya bahwa dengan pembelajaran yang menarik bukan hanya bermanfaat bagi siswa saja, melainkan juga berdampak pada guru itu sendiri. Apabila guru telah mencoba untuk membangun kegiatan pembelajaran yang menarik, niscaya dikemudian hari para siswa akan memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dan akan menyebabkan mereka menjadi lebih aktif saat kegiatan belajar mengajar. Yang dimana, saya yakini siswa yang aktif tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para guru. 

Diakhir, kehadiran mobile learning sebagai solusi yang saya paparkan sebelumnya tentunya tidak bisa berjalan dengan sendirinya tanpa ada guru yang berusaha memantik dan membangun pembelajaran yang menarik. Kembali lagi, pembelajaran yang menarik akan meningkatkan motivasi siswa, mobile learning pun saya rasa cocok untuk diimplementasikan di tingkat SMA dengan rasional siswa SMA lebih senang belajar menggunakan smartphone karena dirasa tidak monoton seperti kegiatan pembelajaran konvensional.Besar harapan tulisan ini mampu memberikan inovasi bagi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang menarik di SMA Muhammadiyah 2 Singaraja demi meningkatkan motivasi belajar siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Singaraja.


REFERENSI
Didik Setyadi, A. Q. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Web pada Materi Barisan dan Deret. KreanoL: Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 1-7.
Fatmawati, S. (2015). Pengembangan Mobile Learning Berbasis Android Menggunakan Adobe Flash CS6 Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X TKJ SMK Hidayah Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Komalasari. (2013). Pembelajaran Konseptual : Konsep dan Aplikasi. Bandung: Rafika Aditama.

EdPenaMu

Author & Editor

0 comments:

Posting Komentar