Kamis, 21 Maret 2024

Jangan Sampai Nikmat Islam Allah Cabut Karena Salah Gaul.

EDISI KHUSUS RAMADHAN


Semarak Ramadhan di lingkungan Komplek Perguruan Muhammadiyah Singaraja memasuki hari ke 11 dan malam ke 12 masih terlihat antusias dan ramai dengan banyaknya anak-anak yang "bermain-main" sembari menunggu jadwal shalat ishak dan taraweh tiba.

Memang geliat anak-anak yang cukup massive dan ramai kadang mengganggu kekhusukan pelaksanaan shalat yang dilaksanakan, namun bagaimanapun anak-anak memang harus dan wajib kita dekatkan dengan Masjid, perlahan namun pasti kita ingatkan mereka jangan bercanda dan bermain disaat waktu shalat telah tiba.

Sedikit informasi, Masjid Al-Manar yang berdiri di tengah-tengah Komplek Perguruan Muhammadiyah Buleleng yang dikelilingi oleh 3 Satuan pendidikan atau sekolah dari SD, SMP dan SMA Muhammadiyah, adalah masjid yang menjadi sentral pendidikan dan penggemblengan kader khusus Da'i muda Muhammadiyah Buleleng.

Seperti malam-malam sebelumnya yang telah berlalu sarat diisi oleh Da'i Muda Muhammadiyah demikian juga sebagai imam shalat. Malam ini pun Kamis (21/3) 2024 sebagai Imam saat shalat Ishak dan taraweh di Imami oleh Muhammad Adib, S.Ag dan sekaligus pengisi Kuliah Tujuh Menit sebelum shalat Taraweh dimulai.

Mengambil tema " Nikmat Allah " Muhammad Adib yang juga didapuk sebagai Bendahara Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Buleleng periode 2022/2027, mengajak para jamaah shalat ishak dan Taraweh untuk pandai-pandai bersyukur atas nikmat Allah yang tidak pernah putus-putus.

" bapak, ibu, abang dan adik-adik yang dirahmati Allah, sejak bangun tidur dan tidur lagi, sungguh nikmat Allah tidak pernah berhenti Allah kasih kepada kita. Memang kadang kenikmatan berupa rezeki kadang sekali-sekali Allah cabut namun kita  patut tetap bersyukur karena pasti akan diganti oleh Allah." Tutur pemuda beranak satu ini.

" ada kenikmatan yang jika Allah caut akan sangat sulit bisa kembali yaitu nikmat iman Islam. Maka berhati-hatilah dalam memilih teman tongkrongan bahasa anak muda zaman sekarang, jangan sampai kita membuat guyonan-guyonan yang nada-nadanya meremehkan islam, lama-lama bisa terkikis semangat berislam kita dan bisa hilang. Jadi pandai-pandailah kita bergaul dengan siapa, sehingga justru bisa menambah kuat keimanan kita dalam berislam." Tutupnya.

EdPenaMu

Author & Editor

0 comments:

Posting Komentar