Sekolah menjadi salah satu bagian penting dalam hidup kita. Selain untuk mendapatkan ilmu, sekolah juga dapat menjadi sarana pergaulan dan menambah pengalaman berorganisasi bagi siswa. Sekolah tentu saja harus mengutamakan kewajiban utamanya untuk memberikan ilmu dan mendidik perilaku siswa. Meski ada sebagian siswa merespon bahwa sekolah menjadi ajang untuk mendapatkan kisah romantika dan menorehkan prestasi disana.
Hal yang paling menyenangkan dalam kehidupan persekolahan adalah teman. Teman yang sejalan dengan kita, membuat kehidupan persekolahan menjadi tidak membosankan dengan adanya hal-hal baru yang dilakukan setiap harinya. Kehidupan sekolah tanpa adanya teman tentu akan sangat membosankan. Tidak heran jika seseorang yang tidak memiliki teman akan semangat saat berangkat menuju sekolahnya.
Selama duduk di bangku sekolah, tentu kita akan bertemu dengan berbagai tipe guru. Hal ini juga memberikan warna tersendiri. Guru yang dapat menerangkan pelajaran sulit dengan cara yang dapat dimengerti menjadi favorit banyak murid, tak terkecuali saya. Apalagi jika guru tersebut dapat menghidupkan suasana kelas menjadi aktif namun tetap ada etika di dalamnya.
Masih jadi kenangan hingga sekarang, Pak Sulis adalah guru Bahasa Inggris yang paling favorit, kalau tidak hafal vocabulary, gramar, atau istilah kosa kata, kedua tangan sebesar gajah akan menjepit kedua pipi atau telinga kita, dengan tekanan yang bikin hangat di kepala alias bikin sakit. Namun ini menjadi ciri khas beliau, dan cerita bagi kami yang tak ada dendam setelahnya, malah lucu, dan semangat kita makin giat untuk belajar Bahasa Inggris.
Namun, semua hal di dunia persekolahan mempunyai cerita manisnya tersendiri. Pembelajaran yang membosankan sekalipun, akan menjadi menyenangkan bagaimana kita menyikapinya. Masa-masa paling indah di hidup ini menurut saya adalah masa sekolah, dimana itu adalah tempat kita belajar, bergaul, menghabiskan waktu yang lama disana. Untuk itu, kita harus mengakhirinya dengan banyak cerita manis untuk dikenang.
Kita sebagai gurupun begitu, suka atau tidak mengajari anak yang notabene nakal, unik, atau memiliki perilaku yang perlu ditata, harus pandai mengelola emosi, agar siswa pun perlahan dengan sendirinya menjadi lebih baik kepribadian serta etika yang dimilikinya.
By : Ahmad Fajarisma
0 comments:
Posting Komentar