Sabtu, 30 September 2023

INFO PELAKSANAAN PENILAIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2023

INFO PELAKSANAAN PENILAIAN TENGAH SEMESTER GANJIL 2023

fajar007.blogspot.com


ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Dengan mengucapkan بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ, marilah kita dengan penuh usaha yang maksimal, percaya diri, mandiri, serta teliti dalam mengerjakan soal Penilaian Tengah Semester Ganjil 2023 ini. Semoga hasil yang diharapkan dapat memperoleh nilai yang baik dan sesuai harapan.

Kami segenap Panitia Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester Ganjil 2023 mengucapkan selamat menempuh Ujian. Semoga sukses.

Berikut Info PTS Ganjil 2023 yang terdiri antara lain, Tatib PTS Pengawas & Peserta, Jadwal Mapel PTS, Jadwal Pengawas, Ruang Denah Ujian PTS. Silahkan klik masing-masing Link dibawah ini ;

PTS Ganjil 2023 dilaksanakan selama 5 hari (2 - 6 Oktober 2023)

Jadwal Mapel

Jadwal Pengawas

Tata Tertib Pengawas & Peserta

Denah Tempat Duduk Peserta

Jalan-jalan ke Kota Banjar...
Jalan basah turun hujan...
Tugas kita hanya belajar...
Supaya lulus dalam ujian...

Sukses selalu anak-anak sekalian, "Dont Forget To Happy" 

 والسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Salam Hormat,


Panitia PTS Ganjil 2023

Senin, 25 September 2023

Ta'aruf Ketua Dikdasmen PDM Buleleng !Sebagai Pembina Upacara Bendera.

Ta'aruf Ketua Dikdasmen PDM Buleleng !Sebagai Pembina Upacara Bendera.

EdPenaMu
Seperti biasa setiap hari Senin, SMA Muhammadiyah 2 Singaraja memulai proses belajar dengan menggelar Upacara Bendera. 

Pada kesempatan ini, Senin (25/9) adalah bapak Sarwanto, S.Pd selaku Ketua Dikdasmen PDM Buleleng yang baru menjadi Pembina Upacara. 

Diikuti oleh seluruh Dewan guru dan pegawai, upacara bendera dimulai tepat pada pukul 07.00 dimana yang menjadi petugas upacara adalah seluruh siswa kelas X. 

Pada saat memberikan sambutan selaku pembina upacara, bapak Sarwanto mengingatkan kepada seluruh peserta upacara khususnya kepada para siswa agar menjadi siswa yang pandai bersyukur karena di SMA Muhammadiyah 2 Singaraja segala pembelajarannya sarat dengan semangat dan nilai-nilai agama Islam.

" bersyukur sampai saat ini SMA Muhammadiyah 2 Singaraja masih sarat dengan ajaran dan nilai-nilai agama Islam yang sangat kental," ucapnya saat memberikan amanat.

Pada kesempatan ini pula bapak Sarwanto memperkenalkan diri selaku Ketua Dikdasmen PDM Buleleng yang baru dan selanjutnya akan lebih intensif melakukan kunjungan dan komunikasi guna membangun kesepahaman bersama dalam rangka meningkatkan dan kemajuan sekolah yang kita cintai bersama. 

Kamis, 21 September 2023

Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 2 Singaraja Terima Sosialisasi Pemilu Bawaslu.

Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah 2 Singaraja Terima Sosialisasi Pemilu Bawaslu.

EdPenaMu
Jum'at (23/9) 2023 pembelajaran di SMA Muhammadiyah 2 Singaraja  seperti biasa diawali dengan pembiasaan yang diisi dengan membaca Al-Qur'an, menfhafal dan diakhiri dengan nasehat-nasehat yang disampaikan oleh beberapa orang guru pendamping.

Setelah mengikuti pembiasaan,  anak-anak khususnya kelas XII mendapatkan Sosialisasi kepemiluan dari Bawaslu Kabupaten Buleleng yang diselenggarakan oleh PPK Buleleng.

Dalam penyampaiannya, pihak Bawaslu menhelaskan kepada anak-anak, agar tahun depan yang sudah memiliki hak suara agar menggunakan haknya dengan sebaik-baiknya, dan juga dijelaskan bagaimana anak-anak atau masyarakat juga memiliki kewajiban untuk ikut menjadi pengawas dalam pelaksanaan proses perhelatan Pemilu nanti.

" sebagai warga negara yang baik dan telah memiliki hak untuk ikut memberikan suara dalam Pemilu nanti, gunakanlah hak kalian dalam memilih nanti. Dan terpenting yang kalian perlu ketahui adalah bahwa kalian juga memiliki tanggung jawab dalam mengawasi seluruh proses persiapan, pelaksanaan dan bahkan paska Pemilu." Ucap salah seorang pemateri.

Sementara dari salah satu anggota Pengawas Pemilu Kecamatan yang hadir menyatakan bahwa program giat Panwaslu Kecamatan Buleleng yang berupa sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif bertujuan agar secara massif dapat melibatkan warga masyarakat di semua lapisan dalam pengawasan Pemilu nantinya. 

" maka kami perlu juga menyasar segmen usia milenial pemilih pemula yang tepat berusia 17 tahun pada pemilu 2024." Pungkasnya.

Selasa, 19 September 2023

" RING BASKET " Yang Memotivasi.

" RING BASKET " Yang Memotivasi.

EdPenaMu

 

Pagi baru saja beranjak, dan nampak anak-anak sudah mempersiapkan diri untuk pelajaran Olah Raga. Bapak Ardiansyah guru Olah raga juga sudah tampak dan bersiap-siap untuk mengajar dan mengajak anak-anak berolah raga

Tampak dia membawa bola basket dan segera meletakkannya di depan barisan anak-anak yang akan mendapatkan pelajaran olah raga pagi ini.

Setelah memberikan arahan dan menjelaskan secara teori materi bermain bola basket, pak Ardi memerintahkan beberapa siswa putra untuk mengambil 4 buah kursi di dalam kelas. Bergegas 2 orang siswa menuju kelas untuk mengambil 4 buah kursi.

Suasana tampak menyenangkan dan seluruh siswa terlihat bergairah, karena akan mempraktekan bagaimana bermain bola basket.

" ayo kamu, silahkan letakkan  2 kursi ini disebelah sana, yang satu dalam posisi biasa dan satunya lagi letakkan diatasnya dalam posisi terbalik." perintahnya kepada salah seorang siswa. 

" ...dan kamu, kursi 2 lagi sebelah sana letakkan seperti yang sebelah sana ya," lanjutnya sambil menunjuk 2 kursi yang sudah tersusun.

Anak-anakpun mulai bermain dan memasukkan bola ke dalam KURSI yang terbalik yang ada diatas kursi. 

Hehe.....saya perhatikan mereka bermain sambil tersenyum dari balik terali jendela ruangan saya. Ada gelisah bercampur prihatin melihat pemandangan didepan saya. 

Olah raga bermain basketpun usai dengan menggunakan "RING BASKET" yang super kreatif.          Anak-anak berbenah dan membereskan semua kursi yang di sulap menjadi "RING BASKET" dan mengembalikannya ke dalam kelas.

Melihat pemandangan tersebut, saya akhirnya berdiskusi bersama pak Ardi dan pak Dayat selaku Bendahara Sekolah. 

"Bagaimana kalau kita membeli ring basket yang fortable, sehingga bisa digunakan oleh anak-anak saat bermain basket," ucap saya memulai diskusi.

"wah mantap tu pak, saya sih sangat setuju," celoteh pak Ardi terlihat girang.

"siap pak, kapan kita beli pak," tanya pak dayat.

"sekarang, pesan atau beli online saja," jawab saya dengan semangat dan sekaligus mengakhiri diskusi.

Alhamdulillah 5 hari berikutnya, anak-anak sudah bisa bermain basket dengan menggunakan RING BASKET yang sebenarnya.

 

                                               



Rabu, 13 September 2023

Safaran di Pengastulan

Safaran di Pengastulan

fajar007.blogspot.com

Ini adalah yang kedua kali saya mengikuti tradisi geguyub di pinggir pantai. 2 tahun lalu sempat sepi, krisis pandemi, yang semua orang tak boleh kesana kemari.

Rabu, 13 September 2023, kalender hijriah masuk 25 safar, pesisir pantai pengastulan begitu dahsyat dengan lautan manusia. Mereka bergerombol, membentuk kelompok-kelompok, sambil duduk bersila menikmati angin semilir, dan fenomena pantai sore itu.


Maklum tahun ini sudah free dengan nuansa pandemi yang sudah tak mengkhawatirkan lagi, alhasil orang-orang merayakan syukurnya dengan memuncak di pinggiran pantai. 

Di islam sendiri, bulan safar itu, memiliki keistimewaan sama dengan bulan-bulan lainnya, begitu juga safar. Hanya, mungkin ini adalah sebuah tradisi yang telah lama mengalir di desa pengastulan. Dengan datangnya bulan safar, mereka menyemarakkannya dengan cara berbondong-bondong bersama keluarga untuk sekedar santai, berbekal makanan, bahkan warga sekitar menggelar bazar yang berwarna-warni menjual makanan berat maupun ringan.

Pada kumpulan tertentu, bersebelahan dengan kami sekeluarga, berjejer rapi Bapak-Bapak dan beberapa tokoh desa serempak melakukan doa, bersholawat, berdzikir, usai itu melakukan makan bersama dengan nikmatnya.  

Saya hanya diam, berkhayal, sesekali memandangi indahnya senja sore itu. Kudapan kue putu, menjadi santapan sambil menyertai momen safaran yang kian sore makin berjubel orang berdatangan. 

Tak hanya warga desa pengastulan saja, banyak dari luar daerah kecamatan seririt yang ikut nimbrung disini, bahkan daerah celukan bawang sekalipun singgah ikut menyaksikan.

Di sela kesempatan, saya iseng bertanya pada seorang Bapak, yang sudah saya kenal sebelumnya. Pak haji Nasim, pengurus masjid As-Shalihin. Penasaran dengan tradisi ini, yang tiap tahun selalu dirayakan begitu ramainya. Bahwa beliau menyampaikan, warga  mengadakan agenda tersebut, sudah turun-temurun, momen safar menjadi khas warga disini untuk berkumpul, berbondong-bondong duduk santai, di pesisir pantai, sambil berdoa, berharap pada sang pencipta, agar terhindar dari marabahaya. Sekaligus sebagai bentuk syukur kita sebagai hamba Nya yang telah diberikan nikmat sehat, serta berharap rejeki yang berlimpah.


Safar selalu diperingati di akhir bulan, saat memasuki bulan safar, pas posisi kalender 25 safar, warga di desa ini, sudah mewarnai dengan beragam agenda lomba-lomba 2 hari sebelum puncaknya pada 25 safar itu.

Kalau kita tahu, Safar adalah sebuah perjalanan bagi seseorang dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan baik, sementara itu, khususnya masyarakat warga desa pengastulan, perjalanan bagi mereka diterjemahkan dengan cara lain, yakni dari rumah, menuju pantai, dengan tujuan berkumpul bersama. Serta mewarnainya dengan beragam agenda selama 3 hari berturut-turut. Terlepas dengan siapa yang menentukan dulunya, bahwa momen ini selalu diperingati tiap akhir bulan pada bulan safar. Pasti ada tokoh yang sudah terlebih awal menjalani hingga terwariskan tradisi ini sampai sekarang.

By ; Ahmad Fajarisma

Senin, 11 September 2023

FIVE FAIRIES

FIVE FAIRIES

fajar007.blogspot.com

Suasana meja makan yang hanya di isi dua orang, yaitu Kayla dan ibunya tampak sunyi. Keduanya fokus menghabiskan makanan pada piring masing-masing. Hingga pertanyaan dari sang ibu memecahkan keheningan di antara mereka.

“Gimana sekolahmu hari ini, Kay?”

Kayla meletakkan sendok makannya, kemudian menghela nafas. Selalu saja pertanyaan yang sama setiap harinya. “Baik, Ma,” jawabnya sebelum kembali melanjutkan aktivitas makan yang tertunda.

Winna menemukan keanehan dari raut wajah anaknya tapi ia tak tahu apa artinya. Winna selalu merasakan ada yang tidak beres dari jawaban Kayla. Dulu, Kayla selalu bersemangat menjawab bila ia beri pertanyaan yang sama. Namun, sekarang jawaban Kayla sangat berbeda. Putrinya tampak tidak menikmati masa sekolahnya sehingga tidak ada cerita atau kejadian menarik yang bisa diceritakan padanya.

Melihat sang ibu kembali menyantap makan malam dengan tenang membuat Kayla lega. Diam-diam dalam lubuk hatinya ada rasa bersalah karena telah berbohong. Kebohongan untuk ke sekian kalinya terlontar dari mulutnya.

“Maafin Kayla, Ma.”

  

Sehabis makan malam Kayla bergegas pamit kembali ke kamar dengan alasan ada tugas yang harus dikerjakan. Winna hanya mengangguk sebagai jawaban. Kayla tidak berbohong soal tugasnya. Besok di kelasnya ada banyak tugas yang harus dikumpulkan dan ia harus bekerja keras menuntaskan itu semua seorang diri.

Butuh waktu dua jam bagi Kayla menyelesaikan seluruh tugasnya dan sekarang ia mengistirahatkan tubuh kecilnya di atas kasur. Matanya sejak tadi sibuk menatap langit-langit kamar. Tanpa disadari setetes air mata meluncur membasahi pipinya. Kayla sendiri terkejut tapi tidak bergerak membersihkan jejak air mata itu. Butiran-butiran lain pun turun semakin deras, diikuti dada Kayla mulai terasa sesak. Tangan kanannya mengepal, pertahanannya sudah hancur, ia tidak kuat lagi menahannya seorang diri. Akhirnya, Kayla menangis di kamarnya tanpa mengeluarkan suara agar ibunya tidak curiga.

Ia menangis karena mengingat perlakuan teman-teman sekelasnya yang begitu jahat. Sebenarnya sejak kelas 10 Kayla dijauhi oleh teman-temannya. Tidak sampai di sana saja, teman-temannya bahkan tega membully dirinya. Kayla tidak mengerti apa penyebab mereka melakukan itu. Ia tentu tidak berani melapor karena hal itu mempunyai dampak yang lebih parah. Jadi, dari dulu hingga sekarang ia memilih diam dan bertahan seorang diri.

Alasan lain ia selalu menangis ketika sendirian di dalam kamar adalah karena rasa bersalah pada sang ibu. Kayla tahu ibunya menyadari perubahan sikapnya, hanya saja dirinya tak berani jujur karena tidak ingin ibunya khawatir. Ibunya sudah bekerja keras demi memenuhi kebutuhannya dan ia tidak ingin ibunya memiliki beban tambahan dengan mengurus soal permasalahannya di sekolah. Ia yakin bisa menyelesaikannya seorang diri tanpa harus membawa-bawa nama sang ibu.

  

Bel tanda pulang terdengar membuat Kayla bergegas membereskan tasnya. Ia ingin cepat-cepat pulang karena mulai tak tahan berada di kelasnya sendiri. Tatapan aneh terus diberikan teman-temannya ketika ia berjalan keluar kelas. Kayla sudah terbiasa jadi ia tidak peduli. Kadang ia mendengar satu dua orang membicarakan hal yang tidak-tidak tentang dirinya. Sakit hati? Tentu saja, Kayla ingin sekali menangis tapi ia sadar jika ia menangis maka teman-temannya semakin senang karena berhasil meruntuhkan dirinya.

“Panasnya,” keluh Kayla sembari menghapus keringat di dahi dengan sapu tangan miliknya. Entah kenapa hari ini terasa lebih panas dari hari biasa.

Saat kakinya ingin berbelok menuju blok selanjutnya, matanya menangkap sosok kucing berwarna putih di bawah pohon. Kayla sangat menyukai kucing jadi ia tak bisa menahan diri untuk tidak menghampiri kucing tersebut.

“Hi, kamu lucu banget,” ucapnya antusias sembari mengelus kepala si kucing. Ajaibnya kucing ini tidak mencakarnya atau melarikan diri. Seutas senyum terukir di wajah Kayla. Senyum pertamanya hari ini.

“Ini punya orang atau kucing liar, ya?” Kayla melirik ke sekitar namun tidak menemukan siapa pun selain dirinya. Akhirnya, Kayla berinisiatif membawa kucing putih itu pulang karena hari sudah semakin siang.

  

Hari-hari Kayla terasa semakin membaik sejak memiliki seekor kucing di rumahnya. Ia merasa memiliki seorang teman yang mengusir kesepiannya ketika berada seorang diri di rumah. Kucing itu juga sangat penurut dan tidak pernah berbuat onar yang bisa memancing kemarahan ibunya. Ibu Kayla sendiri turut senang dengan kehadiran anggota baru di rumah mereka dan keduanya sepakat memanggil kucing tersebut dengan nama Putih. Tak ada alasan khusus, nama itu tersebit dari benak Kayla karena bulunya yang berwarna putih tampak sangat menggemaskan.

“Put, kamu ikut aku keluar, yuk?”

Senyum kecil Kayla terbit kala melihat Si Putih berjalan menuju arahnya. Kayla lantas membuka pintu dan suasana langit jingga menyambutnya. Entah mengapa Kayla ingin berjalan-jalan sore. Sesudah berpamitan pada Winna, Kayla dengan penuh semangat melangkahkan kakinya, diikuti Si Putih berjalan pelan di sampingnya.

Tujuan pertama Kayla adalah taman yang tak jauh dari rumahnya. Sejak dulu bila butuh sedikit hiburan Kayla akan pergi dan berdiam diri di salah satu bangku taman. Meskipun seorang diri tapi Kayla tetap menyukai rutinitasnya yang satu ini. Sekarang hal ini akan sedikit berbeda karena ia bersama kucing peliharaannya.

Terkadang ada perasaan iri dan sedih terlintas dalam pikiran Kayla kala melihat remaja-remaja seumurannya bermain dengan teman-teman mereka. Dan kali ini perasaan itu datang kembali. Kayla lagi-lagi menangkap pemandangan sekelompok remaja tampak bercengkrama dengan penuh tawa.

“Kira-kira kapan aku bisa kayak mereka, ya?”

Namun, pikiran lenyap saat Kayla menyadari Si Putih tidak berada di dekatnya. Rasa panik pun menghampiri dirinya, ia pun segera bangun untuk mencari keberadaan Si Putih. Kayla terus-menerus memanggil nama Si Putih cukup keras hingga membuat beberapa orang melayangkan tatapan ke arahnya. Kayla juga menanyakan kepada beberapa orang yang berlalu lalang di sekitar taman.

“Permisi, ada lihat kucing warna putih di sekitar sini ngga?”

“Maaf, kami ngga lihat.”

Kayla tidak putus asa dan terus mencari keberadaan Si Putih hingga ia sampai di bagian belakang taman yang berdekatan dengan sebuah hutan. Mata Kayla membulat ketika menangkap sekilas tubuh Putih yang bergerak di antara pohon-pohon tak jauh dari tempatnya berdiri. Kucing itu terus berjalan maju memasuki kawasan hutan. Dengan perasaan takut Kayla memberanikan diri berlari menyusul Putih.

Kening Kayla sedikit berkerut menyadari ada yang aneh dari hutan ini.

“Kenapa pohon-pohonnya punya corak yang aneh?”

Sayangnya Kayla harus menghapus pertanyaan itu dari kepalanya karena matanya menangkap Putih tengah bermain di dekat sebuah pohon berakar besar. Anehnya lagi, kaki mungil Putih mengelus-ngelus ke sekitar akar-akar besar seakan mencari sesuatu.

Kayla perlahan mendekat dan bersembunyi di balik semak-semak guna memperhatikan perilaku aneh dari kucingnya. Banyak pertanyaan terbesit di kepalanya. Tapi lagi-lagi harus lenyap kala melihat seorang perempuan keluar dari balik akar-akar tersebut dan mengendong tubuh Si Putih.

“TUNGGU! JANGAN BAWA PUTIH!” Kayla refleks berteriak sembari berlari mendekat ke pohon besar. Si Putih dan orang asing pun menoleh ke arah Kayla.

“Jadi, dia tamu kita?” ucap perempuan asing pada Putih.

  

Kepala Kayla terasa pusing melihat banyak kejadian aneh hari ini. Pertama-tama, Putih yang menemukan tempat aneh. Kedua, sosok perempuan yang tiba-tiba mengajaknya masuk ke balik akar-akar besar. Ketiga, sikap Putih yang sama sekali tidak takut mengikuti langkah perempuan asing itu. Kayla ingin sekali melangkah pergi meninggalkan tempat aneh itu tapi rasa penasaran lebih mendominasi dirinya. Akhirnya, dengan penuh keberanian Kayla mengikuti sosok asing dan Putih melangkah masuk lebih dalam.

Satu kata yang bisa mengungkapkan kekaguman Kayla sekarang.

Menakjubkan.

Ia tidak menyangka ada tempat seindah ini di dalam hutan. Segalanya tampak penuh warna mulai dari pohon-pohon sampai hewan-hewan yang ada di sana juga memiliki berbagai jenis warna yang membuat mereka tampak lebih indah.

“Sudah puas mengagumi tempat kami?”

Kayla berbalik mendapati sosok perempuan asing tadi.

Astaga, saking terpesonanya Kayla sampai lupa ia tengah berada di tempat asing.

“Di mana ini dan siapa dirimu?” tanya Kayla gugup.

“Kenalkan aku Kanaya, salah satu peri penjaga di sini.”

Untuk ke sekian kalinya Kayla berhasil dibuat kaget. Bukannya peri itu tidak nyata? Lantas kenapa perempuan di hadapannya mengaku sebagai seorang peri? Tapi Kayla akui sosok di hadapannya seperti tokoh-tokoh dalam cerita fantasi yang pernah ia baca. Rambut hitam yang dipotong pendek sebahu lengkap dengan hiasan kepala berisi permata-permata biru, kulit putih yang ditutupi pakaian putih hingga di bawah lutut, dan paras wajah yang cantik. Dia sudah cocok bila memainkan karakter sebagai seorang peri baik atau putri kerajaan.

“Kamu pasti tidak percaya dengan ucapanku, kan? Namun, ini semua memang nyata.” Kanaya kembali berbicara. “Kucing yang membawamu ke sini bernama Ze dan dia adalah hewan peliharaanku. Dia membawa tamu yang berbeda setiap tahun.”

“Tamu?”

Kanaya tersenyum kecil, “Benar, kamu pasti anak yang memiliki banyak masalah, bukan?”

Kayla terdiam tidak berani menjawab.

Melihat kediaman Kayla, Kanaya menepuk pundak Kayla membuat kedua mata gadis itu kembali terfokus kepadanya. “Maka dari itu Ze membawamu ke sini untuk menghibur sekaligus menolongmu melalui kami.”

“Tapi kenapa kamu mau membantuku padahal aku ini orang asing.”

Kanaya mengangkat bahu, “Entahlah, menurutku membantu orang lain itu menyenangkan dan aku senang setiap kali kami mendapat tamu.” Kanaya menarik pelan salah satu tangan Kayla. “Ayo, ku kenalkan pada saudari-saudariku,” lanjutnya.

  

“Aku tidak tahu kalau ada tempat seperti ini di dalam hutan.”

“Sebenarnya masih banyak dunia lain di alam semesta kita, Kay. Kita semua hidup berdampingan dalam dunia yang berbeda. Seperti contohnya kita. Kamu hidup di dunia manusia dan aku di dunia peri.”

Kayla mengangguk sebagai jawaban, kepalanya masih terlalu sulit menerima informasi yang dijelaskan oleh Kanaya. Semua seperti cerita dongeng saja.

“Oh, lihat! Itu Seyna!” Kanaya berucap penuh semangat.

Kayla mengikuti arah pandang Kanaya dan menemukan sosok yang dipanggil Seyna.

Di atas batu besar tampak seorang peri bernama Seyna sibuk bermain dengan seekor kelinci dalam gendongannya. Penampilannya tidak jauh berbeda dengan Kanaya, hanya saja Seyna memiliki rambut panjang berwarna orange yang diikat menggunakan pita yang senada dengan pakaiannya.

“Seyna, kemari sebentar,” perintah Kanaya.

Selang beberapa detik tubuh Seyna sudah berada di hadapan Kayla membuat Kayla sedikit memundurkan langkah dan Kanaya menggelengkan kepalanya.

“Dia sia-ADUHH!” Seyna meringis akibat sentilan keras kakaknya.

“Berhenti membuat tamu kita kaget.” Kanaya melayangkan tatapan tajam pada Seyna.

Seyna mendengus kesal, “Ya, maafkan aku, Nay.”

Kayla terdiam melihat pertikaian antara dua peri di hadapannya. Ia masih takjub oleh teknik teleportasi milik Seyna. Bagaimana peri itu bisa berpindah tempat secepat itu?

“Apa tadi itu kekuatanmu?” Kayla memberanikan diri untuk bertanya membuat kedua atensi peri itu beralih penuh padanya.

“Benar, semua peri bisa melakukannya,” jawab Seyna.

“Tapi dia terlalu sering menyombongkan hal itu di depan para tamu,” ujar Kanaya berhasil membuat Seyna memutar bola matanya malas.

“Jadi, siapa dia?” tanya Seyna lagi.

“Tamu kita kali ini, namanya Kayla,” mendengar namanya disebut Kayla bergegas membungkukkan sedikit badannya ke arah Seyna, salah satu kebiasaan yang diajarkan Winna padanya sejak kecil bila bertemu orang baru.

“Senang menyambutmu di dunia kami, Kayla,” ujar Seyna sembari tersenyum ramah.

“Sekarang di mana saudarimu yang lain?” tanya Kanaya yang sejak tadi tidak melihat batang hidung saudarinya yang lain. Biasanya mereka bermain bersama di daerah ini.

Seyna menunjuk ke arah hutan di seberang sungai, “Jeanna dan Ceriy ada di sana,” kemudian jarinya berpindah arah menunjuk salah satu pohon rindang tak jauh dari tempat mereka berdiri, “Mika sedang membuat mahkota di rumah pohon itu.”

Kayla menyipitkan kedua matanya namun tetap tidak melihat siapa pun di rumah pohon yang ditunjukkan oleh Seyna. Lagi pula, membuat mahkota harus di atas sana? Kenapa tidak di bawah saja? Pemandangannya lebih menarik.

“Mika sejak dulu senang bermain di rumah pohon,” Kanaya tiba-tiba berucap membuat Kayla menoleh padanya. Apa peri juga bisa membaca pikiran orang lain?

“Aku bisa tahu dari ekspresi wajahmu, aku tidak bisa membaca pikiran.” Kanaya kembali bersuara diiringi tawa kecil karena tak tahan melihat reaksi Kayla.

“Seyna, tolong panggil Mika ke sini. Kita perlu sedikit mengobrol bersama Kayla.” Seyna mengangguk sebelum menghilang pergi memanggil Mika. Melihat kepergian Seyna, Kanaya lantas menjentikkan jarinya dan di hadapannya seketika muncul alas kain, keranjang piknik, serta beberapa makanan manis yang tertata rapi.

“Wow..” Kayla menutup mulut, ia kembali dibuat takjub oleh kekuatan peri-peri di sini.

Kanaya lebih dulu mengambil tempat duduk dan tangannya bergerak cepat mengeluarkan makanan dari dalam keranjang, juga menyiapkan beberapa gelas teh hangat.

“Kenapa masih berdiri, Kay?” Kayla pun segera mengambil tempat di sebelah Kanaya. Ia masih diam seribu bahasa, ia masih terlalu takjub dengan semua keajaiban yang ia lihat.

“Hi, Nay, kami kembali,” suara milik Seyna mengambil atensi keduanya.

“Oh, sebuah pesta teh. Aku suka pesta teh,” kali ini suara berbeda masuk ke telinga Kayla membuatnya menoleh pada perempuan di sebelah Seyna. Dia memiliki rambut pirang dengan beberapa tahi lalat di hidung dan atas bibirnya. Pakaiannya berwarna senada seperti Kanaya dan Seyna. Kayla yakin perempuan ini pasti peri yang bernama Mika.

“Tunggu, siapa gadis di sampingmu, Nay?”

“Namanya Kayla, tamu baru kita.” Kanaya menjawab pertanyaan Mika sambil memberi isyarat pada kedua saudarinya agar ikut duduk bersama mereka.

“Kebetulan sekali aku punya hadiah kecil untuk Kayla.” Mika menepuk tangannya sekali, lalu muncullah sebuah mahkota dari ranting-ranting pohon yang dirakit dengan rapi, lengkap dengan hiasan bunga berwarna putih serta kuning keemasan di atas kepala Kayla.

Kayla meraba mahkota di atas kepalanya sembari tersenyum senang, “Terima kasih, ini sangat cantik.”

“Untuk kami?” tanya Kanaya dan Seyna bersamaan mengundang tawa Mika.

Mika pun melakukan hal serupa, seketika dua mahkota terpasang sempurna di atas kepala Kanaya dan Seyna. Keduanya langsung mengucapkan terima kasih pada Mika. Mika hanya mengangguk samar sebelum menyeruput teh di hadapannya.

“HI, KALIAN SEDANG APA?” teriakkan seseorang mengalihkan perhatian mereka semua.

Tepat di atas hamparan air sungai dua orang peri tengah terbang menuju arah mereka. Kayla menatap dengan mata berbinar. Sungguh luar biasa ia menyaksikan hal tersebut.

“Itu Jeanna dan Calistha.”

Tak berselang lama kedua peri yang terbang tadi mendaratkan kaki mereka dengan mulus di atas rerumputan. Sayap mereka perlahan menghilang saat kaki keduanya menyentuh tanah. Satu peri bertubuh tinggi, rambut panjang berwarna abu-abu tergerai, dan pakaian berwarna putih. Peri terakhir memiliki perawakan seperti anak kecil, rambut hitam yang dikepang menyamping dengan sedikit warna hijau tua di ujungnya dan tentu saja pakaian berwarna putih seperti saudarinya yang lain.

“Dia pasti tamu yang Ze bicarakan pada kita, Ca,” ujar Jeanna si peri berambut abu-abu.

“Aku tak menyangka kita kedatangan tamu lagi setelah sekian lama,” balas Calistha penuh semangat. “Ayo, kita tunjukkan sesuatu yang luar biasa pada tamu kita, Je!” lanjutnya.

Baru saja Jeanna dan Calistha ingin membawa Kayla pergi ke tempat-tempat favorit mereka, suara Kanaya menghentikan pergerakan keduanya.

“Bisa tidak biarkan tamu kita duduk dengan tenang?”

Calistha berdecak sebal sebelum membela diri, “Tapi, Nay, dia harus melihat kuda putih milik kita, kupu-kupu permata di padang rumput, laba-laba dua warna dengan jaring peraknya di dalam hutan, kolam teratai yang ditemukan Seyna.”

“Dan melihat rumput yang bisa berubah warna di dalam gua biru,” tambah Jeanna.

“Jawabanku tetap tidak.” Kanaya melipat tangannya, menatap marah Jeanna dan Calistha. “Ada hal yang harus kita bicarakan pada Kayla. Selepas itu, kalian bebas mengajak Kayla pergi ke mana pun.”

Jeanna dan Calistha menghela menghela nafas panjang. Mereka tidak bisa melawan.

“Tapi, Nay.” Mika berujar pelan, “Bukannya Kayla harus kembali ke dunianya?”

“Di dunia manusia sudah memasuki larut malam. Tidakkah kamu lupa kita punya perbedaan waktu yang cukup jauh dengan dunia manusia?” Seeyna menambahkan.

Kanaya terdiam, ia lupa hal itu. Pandangannya kini beralih penuh pada Kayla yang sejak tadi tak bersuara. “Kayla, maafkan aku,” ucapnya penuh penyesalan.

 

Jumat, 08 September 2023

Ekstra AEROMODELING SMA Muhammadiyah 2 Singaraja Ikuti Upacara Hari Olah Raga Nasional 2023

Ekstra AEROMODELING SMA Muhammadiyah 2 Singaraja Ikuti Upacara Hari Olah Raga Nasional 2023

EdPenaMu

Tanggal 9 September ini diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional. Tahun ini, Hari Olahraga Nasional telah dirayakan ke-40 kalinya.
Dalam memperingati hal itu, pemerintah Kabupaten Buleleng hari Jumat sehari sebelum peringatan menyelenggarakan upacara bendera di Taman Kota Singaraja yang diikuti oleh seluruh lembaga atau persatuan olah raga dan beberapa perwakilan siswa sekolah yang diundang. 

Tidak ketinggalan sebagai peserta upacara 5 orang anggota ekstra Aeromodeling SMA Muhammdiyah 2 Singaraja yang didampingi langsung oleh Dody Irianto selaku pembina dan juga sekakigus sebagai Ketua FASI Kabupaten Buleleng.

Mengutip laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), peringatan HON tahun 2023 ini mengambil tema " Gelanggang Semangat Pemenang ".

Masih menurut laman Kemenpora RI, makna dari tema itu memberikan sebuah kesan atas semangat kompetitif serta bukti tekad kuat dalam meraih kemenangan.
Dalam cakupan yang lebih mendalam, gelanggang bagi para pemenang sejati tak sekadar tempat fisik dari pertandingan, melainkan lebih jauh lagi menjadi sebuah tempat yang menumbuhkan nilai-nilai kedisiplinan, sportivitas, dan ketekunan. 

Dengan 'Gelanggang Semangat Pemenang' menjadi pemicu bagi para atlet serta penggemar olahraga untuk meraih prestasi terbaik tanpa melupakan integritas dan semangat.

Selain tema , pemerintah yang diwakilkan Kemenpora RI juga menerbitkan logo Hari Olahraga Nasional tahun ini. Dalam logo itu tampak warna biru, merah, kuning, dan hijau menjadi warna dominan yang melekat dari elemen yang termaktub di logo. Berikut link download Logo Haornas ke-40 atau Logo Hari Olahraga Nasional 2023:
Link download Logo Hari Olahraga Nasional 2023
Adapun logo tersebut memiliki akna. Makna tersebut adalah sebagai berikut.
Arti Logo:
• Elemen logo mengambil stilasi (penyederhanaan bentuk) perwakilan cabang olahraga dalam komposisi melingkar.
• Filosofi logo adalah tentang selebrasi keberagaman dunia olahraga Indonesia yang bertujuan untuk menggapai prestasi tertinggi
Arti Warna:
• Warna merah menggambarkan semangat, energi, emosi dan totalitas yang membawa para atlet untuk jadi juara.
• Warna biru merupakan warna yang menunjukkan kesan psikologis seperti loyalitas, kepercayaan, kekuatan dan profesionalisme, segala hal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang atlit yang berprestasi.
• Warna hijau melambangkan kekayaan semangat yang dimiliki oleh para atlet. Warna hijau juga melambangkan olahraga sebagai jalan untuk dekat dengan alam.
• Warna kuning melambangkan terang, semangat dan merupakan warna yang membawa kesan psikologi bahagia, kehangatan dan optimis. Penggunaan warna kuning juga mewakili selebrasi kemajuan olahraga Indonesia