Senin, 06 Februari 2023

Ketan Bubuk

Bagi pecinta ketan pasti tau, makanan siap saji, terbuat dari bahan beras ketan. Yang kalau dinikmati dengan bubuk enak sekali. Bukan bubuk susu, atau bubuk garam, apalagi bubuk kopi. Bisa pahit rasanya.

Ketan bubuk di tempat saya ini legenda sekali, yang jualan sudah tua, sekitar usia 65 an, tapi perawakannya gagah, langsing badannya, pria. 

Pak sugeng, penjual ketan bubuk pakai tenda tiap malam buka di pertigaan lampu merah kota genteng kabupaten banyuwangi.

Jualan ketan bubuk, sudah lama sekali, saya belum lahir, beliau sudah mangkal disana. Dan tempatnya tidak pernah pindah. Sekalipun digusur oleh si pemilik depan toko tidak mungkin. Sebab yang punya toko juga pelanggan setia ketan bubuknya.

Pak sugeng menjual ketan bubuk ini, tiap malam, dari buka pukul 08.00 hingga fajar sebelum matahari terbit. Ketan bubuknya laris, enak, ketan ny itu gurih, legit, tak terlalu asin, dan taburan bubuknya ini yang melimpah. 

Bubuknya terbuat dari bahan kedelai yang dihaluskan, dicampur gula dan garam, jadi rasanya manis, tapi sedikit ada asinya. Persis gurih seperti ketannya. Wah enak sekali.

Tiap saya mudik, menjadi ritual kami sekeluarga beli beberapa bungkus untuk dimakan bersama. 1 bungkus harganya 5000. Entah dulu apa harganya tetap segitu. Harga itu sudah banyak isinya, cukup kenyang. 

Makin malam, warung nya tambah ramai, meski jalan raya utama kota sudah sepi. Awalnya yang beli hanya kalangan tukang becak, ojek, maklum pernah warung ini bersebelahan dengan pangkalan ojek dan becak. Sekarang sudah beda. Malah nambah kalangan pembelinya. Sudah terlihat bermobil menjadi orang yang langganan beli disana. 

Warung tenda ketan bubuk pak sugeng, kalau kita makan disana berjejal, sesak duduknya, tapi aneh enak saja orang menikmati. 

Sekarang sudah nambah leluasa, ada meja dan kursi panjang. Cukuplah untuk orang yang ingin nongkrong di warung ini. 

Sebagai menu tambahan, warung ini menjual nasi pecel juga. Per menu isinya tempe goreng, nasi, bumbu pecel, rempeyek, dan telur dadar atau telur ceplok, telur ini tergantung permintaan. 

Saat kami kesana beberapa waktu lalu, pak sugeng sudah tidak sigap seperti dulu tenaganya. Sekarang ada 2 anaknya yang membantu melayani. Pak sugeng hanya tinggal duduk menghitung uang hasil perolehan jualan tiap malamnya. 

Sembari pembeli terus berdatangan, ada yang beli ketan bubuknya, ada juga pecel, atau hanya sekedar nimbrung lama disana. Kopi, teh, dan menu yang bikin kerasan bagi penghisab rokok dijual juga.

fajar007.blogspot.com

Author & Editor

0 comments:

Posting Komentar