Sesuatu yang besar, baik nilainya positif atau negatif sekalipun boleh lah disebut tak hingga. Ini konsep pasrah, ikhlas. Sering dijumpai dalam suatu wacana lain, bahwa 1 dibagi 0 hasilnya tak hingga.
Lantas dihubungkan dengan konsep doa, yang bisa kita artikan bahwa, 1 adalah esa, tuhan satu, Allah SWT. 0 adalah saat kondisi pasrah, alias berserah. Disaat berdoa situasi 1 dibagi 0 bahwa tatkala kita berdoa benar-benar yakin kepada Allah yang esa serta maha segala-galanya maka jaminannya adalah terkabulnya doa yang tak terhingga nilainya.
Lalu tak terhingga ini, adalah suatu sifat misteri, yang oleh manusia tak tahu secara kasat mata dapat dilihat langsung. Konsep berdoa inilah, saat kita benar memasrahkan diri kita kepada Allah, tanpa disadari, suatu saat doa kita akan terijabahi tak terhingga nantinya.
Ada yang bertanya, jika dihubungkan dengan konsep teori bilangan, misalkan dalam bentuk variabel a/b=c, kemudian kita ingin mencari a maka b x c.
Pada kasus pembagian dengan nol, misalkan 1/0=x, di mana x adalah hasil dari hasil bagi 1 dengan nol, harusnya bisa dinyatakan dengan bentuk X×0=1. Maka, bilangan berapa yang jika dikalikan dengan nol akan bernilai 1?
Kita sama-sama tahu bahwa perkalian dengan nol pasti bernilai nol. Jadi tidak ada satupun bilangan yang jika dikalikan dengan nol akan bernilai 1. Sehingga bentuk pembagian dengan nol disebut dengan tak terdefinisi, bukan tak hingga.
Namun, dalam teori logika matematika, tak terhingga menjangkau besar yang tak ternilai, begitupun tak terdefinisikan artinya tidak kita ketahui kepastian akhirnya.
Bisa dihubungkan secara sederhana, betul bahwa tak hingga dalam berdoa inilah kita bisa lihat bahwa 1 dibagi 0 sama dengan tak hingga. Tak hingga yang artinya kita tak tahu bahwa doa kita terkabulkan secara langsung ataukah Allah berkehendak dengan jalan lainnya.
Indahnya belajar matematika dengan mengkorelasikan dalam fenomena kehidupan sehari-sehari.
By : Ahmad Fajarisma
0 comments:
Posting Komentar