Rabu, 04 Januari 2023

Mie Ayam Pak Dadi

Mie dadi yang tak pernah sepi, setiap hari ada saja penikmat mie ayam ini. Nama ownernya pak dadi. Orangnya gemuk, perutnya gendut mirip badut, berkumis, dan saat melayani pelanggan yang mau beli, selalu pakai topi. Mungkin ini ciri khasnya. Tapi saya lebih suka paras yang berkumis itu. Persis pak raden.

Lokasinya di seririt, arah barat sebelum SPBU loka paksa. dari singaraja tempat jualannya di sebelah kanan jalan, depan apotek keluarga. Dulu pak dadi jualan mie ayam hanya menggunakan rombong sambil di dorong, lalu mangkal di suatu tempat. Awalnya sepi, namun berkat ketekunan dan kesabaran yang kini membuatnya tak sepi lagi. 

Dari jualan rombong beberapa tahun dijalani, lalu naik ke level rumahan. Memanfaatkan ruang kosong dari rumah orang. Mungkin si pemilik rumah ini, meluangkan garasi rumahnya daripada menganggur lebih baik disewakan untuk jualan. Pak dadi lah melirik, dan disewa. Entah berapa saat itu.

Bagi pak dadi nyaman bisa berjualan di sebuah garasi, lebih lebar, jika ada pembeli duduklah mereka di kursi-kursi yang disediakan. Menunya mie ayam, ada juga baksonya. Per porsi dibandrol 10.000 saja. Jika nambah gorengan 1000 rupiah. 

Berjalannya waktu, jualan pak dadi laris, mungkin berkisar 2 - 3 tahun menempati garasi orang itu. Namun waktu berkata lain, si pemilik rumah ijin ke pak dadi, bahwa  garasi ini akan dipakai sendiri untuk sesuatu yang menjadi rencana si tuan rumah. 

Pak dadi harus berlapang dada. Sambil meminta waktu untuk diberi kesempatan mencari lokasi yang enak lagi. Dicarilah ruko, lokasinya yang saat ini jauh lebih luas, ada emperan depan ruko itu, dibuatlah kursi meja kecil untuk pembeli yang makan ditempat. Di sisi lain, dalam ruko pun disediakan lesehan yang bisa digunakan pembeli makan disana. 

2 bulan, 5 bulan, sampai 1 tahun malah lebih ramai lagi di tempat baru ini. Pengunjung berdatangan dari berbagai daerah. Sekalipun warga singaraja hanya sekedar mencicipi mie ayam pak dadi, harus mengorbankan waktu makan di tempat pak dadi. 

Mie ayam pak dadi, tidak kalah saing rasanya dengan jualan mie merk lainnya, mesti ada di kota singaraja mie gacoan, mie kober, dan jenis nama dagang mie  apapun itu. 

Pembeli yang berdatangan tiap harinya bisa puluhan hingga ratusan. Bayangkan jika 1 hari 100 pembeli dikalikan 10.000 saja per porsi, wah 1 jt per hari yang di dapat pak dadi. Itupun bisa lebih. 

Jika dilihat sepintas, enak sekali pendapatan yang diperoleh pak dadi saat ini. Tapi itu sebanding dengan perjuangan pak dadi di masa sebelumnya. Pak dadi asal solo, mie ayamnya jadi idaman banyak warga bali. 

Saya pribadi, tidak terlalu hobi makan mie ayam. Sejak istri selalu minta ditemani untuk santap mie, jadinya ikutan makan mie, bagi dia menu mie ayam bikin nagih katanya. 

Siapa tau saudara sekalian penasaran dengan mie ayam pak dadi, silahkan saja sekali waktu berkunjung kesana. Sekali lagi, meski saya tidak gemar makan mie ayam, keakraban saya dengan pak dadi persis selezat rasa mienya. 

Pak dadi mie ayam khas solo, orangnya gendut, oh iy satu lagi, dia punya 1 anak, putri, gembul juga lho. ๐Ÿ™‚

By : Ahmad Fajarisma

fajar007.blogspot.com

Author & Editor

0 comments:

Posting Komentar