Sudah saatnya kita menjemput bola. Melirik sekolah sebelah, jangan kalah strategi untuk meramu amunisi. Apa itu, gencar promosi, menarik hati agar mendapatkan calon siswa baru nanti.
Seorang pedagang, bila ingin laris jualannya, harus rutin memasarkan. Apalagi kalau urusan diskon gede-gedean, banyak diborong pembeli.
Sekolah pun begitu, justru selevel swasta wajib start awal promosinya. Gencar membuat amunisi, mengolah kata-kata menarik, agar menuai calon peserta didik baru.
Tahun ini, tahun optimis, kita harus bisa meningkatkan grafik panen siswa lebih dari tahun lalu. 2 tahun sebelumnya pecah di 43 siswa, meski dalam perjalannya ada yang pindah sekolah, sebab ikut orang tua tuntutan kerja, itupun tidak banyak, hanya 2 siswa. Dan masih di angka 40 peserta. Tahun 2022 sedikit menurun, separuh dari tahun sebelumnya, yakni kita dapat menggaet siswa 20.
Tahun ini, harapan kita semua bisa melonjak grafiknya. Tentu dengan persiapan yang matang, terobosan menarik, dan solid pada kepanitiaan.
Saya yakin, di sekolah sekelas swasta yang ingin maju, setiap guru dianjurkan menjadi penjual. Mempromosikan program unggulan sekolah, melalui medsos, langsung tatap muka, sebar brosur, pasang spanduk, dan cara-cara elegan lainnya. Yang belum pernah kita coba, menjemput calon siswa baru dengan bersilaturrahmi ke rumah orang tua siswa. Ini bisa kita coba.
Semoga harapan kita semua, SMA Muhammadiyah 2 Singaraja di tahun ajaran baru nanti, akan panen siswa baru 2 atau bahkan 3 kali lipat nanti. Aamiin kan saja.
By : Ahmad Fajarisma
0 comments:
Posting Komentar