Mengajar matematika itu, perlu terampil beretorika. Persis seperti guru bahasa indonesia, yang pandai mengolah kata.
Saya sendiri, dahulu jarang suka ngomong. Hanya sekedarnya saja, apalagi kalau menyampaikan materi lebih sering menulis di papan, lalu menyuruh siswa menyalin di buku, terkhir memberikan hadiah soal.
Banyak dari siswa bingung, materi belum begitu jelas dipaparkan. Pelit sekali untuk dijelaskan. Ya begitu, saya sangat abai sekali, tapi ada juga yang paham, memang dasarnya si anak sudah pintar.
Banyak dari siswa merasa kesulitan dengan persoalan matematika, entah dasarnya memang tidak suka, atau guru saja yang belum bisa merayu agar siswa benar-benar cinta dengan matematika.
Matematika dirasa susah oleh banyak orang karena membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Banyaknya hafalan dan konsep pengerjaan matematika memerlukan ketekunan dan kesabaran untuk bisa memahami matematika. Kesabaran dan ketekunan inilah yang tidak dimiliki setiap siswa.
Selain ketekunan dan seringnya mencoba persoalan matematika, memang guru matematika harus lihai untuk memberikan penjelasan agar dapat mudah diserap oleh siswa.
Bahasa matematika inilah yang biasanya secara sederhana dalam matematika ada beberapa istilah yang bisa disampaikan, misalnya pengertian variabel, fungsi, logika matematika, operasi hitung matemaitka, dan teori bilangan dasar.
Bahasa matematika itu memang sulit untuk dipahami, sebagaimana mungkin tulisan ini sulit untuk dimengerti. Bahasa matematika lebih sering menggunakan simbol, lambang, pola, maupun gambar yang harus dipahami dengan mendalam.
Lalu kita, agar mudah memahami bahasa matematika, harus sering berlatih, ubah mindset bahwa matematika itu tidak rumit, cari atau buat suasana belajar jadi menyenangkan, buat catatan rumus dengan rapi, pahami rumus, bukan hafal rumus, Cari trik untuk mengerjakan soal,
kerjakan latihan soal dengan teratur, jangan ragu tanya kepada guru atau teman yang sudah memahami lebih awal.
Bahasa matematika tidak seindah bahasa cinta, selamat berkarya.
By : Ahmad Fajarisma
0 comments:
Posting Komentar