Apakah benar demikian, padahal baru saja hari minggu berlalu, ketemu lagi hari minggu, dan besoknya senin bertemu kembali. Berlangsung akhir-akhir ini gesit sekali perputaran waktu itu. Mungkin tidak hanya saya, anda pun merasakannya.
Apa yang menjadi sebab hal ini bisa terjadi, sepertinya rasa kesenangan, kesibukan, dan bermacam-macam agenda yang kita jalani, membuat waktu berlalu begitu saja.
1 hari 24 jam seakan tinggal 23 jam saja. Ada penyusutan waktu, Nampaknya ada penyusutan waktu. Yang jelas setiap percepatan waktu yang berangsur-angsur terjadi dalam kehidupan ini, mari kita isi dengan kegiatan yang bermanfaat.
Menurut beberapa pengamatan, Bumi dilaporkan berputar lebih cepat dan membuat waktu berasa lebih cepat. Ini terjadi tahun 2020 hingga saat ini dan membuatnya tercatat menjadi hari terpendek sejak pencatatan waktu menggunakan jam atom. Saat ini jam atom digunakan sebagai patokan standarisasi waktu secara internasional, karena tingkat akurasi yang sangat baik serta tingkat kesalahan yang kecil. Saat ini terdapat sekitar 400 jam atom di seluruh dunia yang dimiliki oleh 70 lembaga metrologi dan observatorium di Indonesia ada terdapat pada LIPI.
Ketika kita diam, tak melakukan kegiatan apapun, pasti waktu itu akan terasa lama bahkan membosankan. Namun saat kita bergelut dengan kesibukan yang padat, waktu berlalu begitu cepat.
Nyatanya, meski banyak di rumah saja dan bahkan sebagian waktu dihabiskan untuk rebahan, banyak di antara kita yang merasa waktu terasa begitu cepat berlalu.
Waktu cepat juga dikaitkan dengan semakin usia bumi menua, dan rasanya kiamat makin dekat.
Kita tak perlu khawatir denga cepatnya waktu, yang akhirnya membuat kita menjadi panik dengan keadaan. Misal waktu kian cepat, banyak saudara diantara kita meninggal dipanggil Allah SWT, lalu kian cepatnya waktu kita merasa kurang akan rejeki yang dilimpahkan ke kita, padahal hal ini adalah urusan Allah, kita sebagai manusia hanya bisa terus berusaha dan berbenah diri untuk menjadi lebih baik.
Cepatnya waktu semoga kita tidak sia-sia dalam mengisinya. Tentunya kita selalu memanfaakan waktu selama hidup ini, dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi semuanya. Tetap terus belajar dan serta mengembangkan diri untuk mempersiapkan kehidupan kekal nanti.
By : Ahmad Fajarisma