Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah menetapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru dalam upaya tranformasi pendidikan ke arah yang lebih baik, Satu hal yang membedakan Kurikulum Merdeka (IKM) dengan Kurikulum 2013 (K-13) yaitu adanya pembelajaran berbasis projek sebagai upaya penguatan profil pelajar pancasila. Projek sebagai salah satu sarana penguatan karakter sekaligus sebagai kesempatan bagi siswa belajar dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nantinya akan tumbuh profil pelajar pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
SMA Muhammadiyah 2 Singaraja saat ini masih menerapkan kurikulum K-13 sebagai kurikulum utama serta menambahkan projek sebagai upaya mandiri belajar untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Projek yang diambil bertemakan gaya hidup berkelanjutan dengan topik utama penanaman hidroponik untuk menghijaukan lingkungan sekitar. Projek ini dilaksanakan setiap minggu dengan alokasi waktu dua jam pelajaran.
Pelaksanaan projek ini dibagi menjadi lima tahap yaitu tahap pengenalan, tahap kontekstualisasi, tahap perencanaan, tahap aksi, dan tahap refleksi. Pada tahap pengenalan, siswa diajak mengenali karakteristik dan isu lingkungan sekitar serta pentingnya penghijauan. Pada tahap kontekstualisasi, siswa dikenalkan metode penanaman hidroponik sebagai upaya pelestarian lingkungan. Pada tahap perencanaan, siswa diminta untuk membentuk kelompok dan merencanakan ide pembuatan hidroponik. Selanjutnya di tahap aksi, siswa melakukan pembuatan hidroponik sederhana dari bahan bekas, dan tahap akhir yaitu refleksi serta evaluasi pelaksanaan projek yang telah dilakukan.
0 comments:
Posting Komentar