Senin, 03 Oktober 2022

GAGAL UJIAN DAN KALAH BOLA


SMAMUDARAJA.SCH.ID. Kembali terjadi tragedi kerusuhan di lapangan sepak bola yang memakan korban sebanyak kurang lebih 130 orang. 

Kerusuhan ini terjadi saat pertandingan antara Arema versus Persebaya, yang dimenangkan oleh Persebaya. Hal inilah yang memicu kemarahan pendukung Arema dengan menyerbu ketengah lapangan. 

Dalam tulisan kali ini saya tidak akan lebih spesifik mengulas bagaimana jalannya kerusuhan dan bagaimana aparat kemanan yang terdiri dari pihak kepolisian dan TNI mengatasi kerusuhan ini, tapi mari kita berfikir bersama kenapa karena kalah dalam sebuah pertandingan kita harus marah dan mengamuk?

Pertandingan itu hasilnya kalah atau menang, dan itu PASTI. Taukan kalau berani bertanding hasilnya bisa KALAH bisa MENANG. 

Masak sih secetek itu mental juang kita?
Masak sih serendah itu pendidikan mental dan moral kita?

SebaGai GURU saya menjadi khawatir, kedepan nanti akan ada anak-anak sekolah (KULIAH) ketika UJIAN yang seharusnya menghasilkan dua kemungkinan yaitu LULUS dan TIDAK LULUS, ada sebagian yang tidak terima saat TIDAK LULUS lalu bikin rusuh dikelas, dan GASIRMAT pun memenuhi kelas dan saling lempar buku dan penghapus. Heheheh

Kayaknya disekolah gak sampai separah itulah...tapi ya sesimple itukan seharusnya. Mengahadapi ujian kita tahu akan lulus atau gagal. Lulus bersyukur, gagal belajar dan  berusaha lagi. 

Lalu apa yang membedakan dengan foot ball sport. Menang bersyukur, kalah latihan lagi dan lagi. Atau kekalahan itu menyababkan kerugian besar bagi seseorang atau sekelompok sehingga memicu amarah pendukungnya?, hanya mereka yang tahu. 

EdPenaMu

Author & Editor

0 comments:

Posting Komentar