SMAMUDARAJA.SCH.ID. Setelah hampir berjalan 2 tahun, ITBM Bali mulai bergeliat dan mensyiarkan dirinya melalui berbagai media dan didukung pula oleh semua unsur-unsur dan komponen yang dimiliki oleh Muhammadiyah Bali. Sungguh sebuah kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Muhammadiyah Bali yang kini telah memiliki AUM atau Amal Usaha Muhammadiyah Pendidikan khususnya dilevel Perguruan Tinggi, dimana harapan ini sudah hampir tersendat selama 5 tahunan.
Tentu dibalik berdirinya dan diterbitkannya ijin pendirian ITBM Bali ini tidak lepas dari kerjasama team pendirian dan sosok Rektor ITBM Bali yang terpilih dan menjabat saat ini.
Dialah Drs. H. Ismoyo Sugiarto Soemarlan, M.Par., CHIA yang diamanahi sebagai Rektor ITBM Bali periode 2021/2025. Sebagai sosok yang banyak membangun komunikasi dengan berbagai kalangan, dari kalangan pejabat pemerintahan baik pusat maupun propinsi sampai sangat lihai berkomunikasi dengan para relawan kebencanaan, akhirnya saya ( penulis,red ) sangat mudah meminta wawancara beliau apalagi via chat WA terkait sedikit sejarah perjalanan beliau hingga bagaimana beliau diamanahi menjadi Rektor ITBM Bali dan cita-cita beliau membesarkan ITBM Bali kedepan.
Ayah dari 4 orang anak ini yaitu Ananda Ahdiyat Nur Hartarta, Ananda Asmara Dwiba, Ananda Ahmad Adi Rahman dan Ananda Arka Abinaya Ruslan, memulai obrolan ini dari bagaimana masa sekolah dan kuliah beliau lalui.
" saya lahir di Bandung sampai SD di Bandung, lalu melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Jojga sampai lulus, kemudian melanjutkan Kuliah di UII Yogyakarta atau Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Bersyukur saya dapat melanjutkan kuliah di Perth Australia dan ikut Summer course di Cornell University di New York, USA." Tutur suami dari Ir. Sari Prasetya Angkasa ini.
Lalu menjawab pertanyaan kedua terkait pertemuan beliau dengan sang istri, sosok yang lahir di tanggal 22 Januari 1965 ini memberikan paparannya.
" hehehe...pertemuan saya dengan mantan pacar yaitu di Jogja, dan sangat kebetulan beliau adalah tetangga rumah yang sangat dekat, istilah kerennya Peknggo, atau Ngepek tonggo (Bahasa Jawa) atau ngambil tetangga. Dan kebetulannya lagi kami sudah berteman sejak kami sama-sama masih kecil. Istilah anak muda sekarang ini yang namanya Cinta pertama dan untuk selamanya." Ungkap kader Muhammadiyah yang doyan olah raga ini.
" untuk kiprah saya di Bali sudah saya mulai sejak tahun 1988 setelah saya menyelesaikan Kuliah di Australia." tambahnya saat ditanya kapan memulai kiprah di Bali.
" untuk mengawali kiprah saya atau merantau di Bali saya langsung memasuki dunia pariwisata, tepatnya di Hotel Intan Bali. Saat itu saya memulai karir pariwisata saya dengan menjadi Management Trainee. Lalu Dilanjut posisi pertama saya sebagai Credit Supervisor dibagian accounting Departement dan dilanjut menjadi Credit Manager. Waktu mendapat posisi tersebut (Credit Manager) saya mengikuti test untuk mendapatkan beasiswa Profesional Development Program di Cornell University Di New York, dan Alhamdulillah terpilih dan sepulang dari sana saya mendapatkan promosi sebagai Accounting Manager. Jabatan itu diemban selama satu tahun karena mendapat promosi kembali menjadi Manager Hotel di Hotel Mutiara Cilacap, yang saya jalani selama 1 tahun kurang lebih. Pulang dari Cilacap saya dipromosikan menjadi General Manager Hotel Bali Intan Cottage, Hotel Bintang 3 yang berlokasi di Kuta, Bali. Jabatan sebagai GM ini saya emban selama 7 tahun. Selanjutnya diberi amanah untuk membangun dan mengembangkan bisnis villa di Seminyak sampai sekarang." Imbuh Sekretaris Umum MUI Bali ini dengan antusias.
Demikianlah sepak terjang Rektor ITBM Bali ini memulai langkah dan karir beliau di Bali baik secara pribadi maupun secara organisasi atau karir pekerjaan yang sangat mengispirasi.
Selanjutnya saya menyakan mantan salah satu Ketua BAZNAS Bali ini tentang perasaan beliau saat diamanahi menjadi Rektor ITBM Bali.
" Amanah ini merupakan tanggung jawab yang sangat berat bagi saya, karena latar belakang saya bukan dari dunia kampus atau dunia pendidikan, walaupun sempat beberapa kali dan beberapa tahun jadi dosen dibeberepa Universitas di Bali. Namun, dengan mengucapkan Basmallaah saya terima amanah ini tentunya dengan mengucap istighfar terlebih dahulu dan Alhamdulillah didukung oleh teman- teman dan seluruh Kader Muhammadiyah di Bali untuk bersama sama membesarkan ITBM Bali." Paparnya.
Tentu saat menerima amanah ini dalam benak beliau banyak hal yang harus dilakukan mengingat ITBM Bali adalah Kampus pertama yang di miliki oleh Muhammadiyah Bali.
Ketika ditanya bagaimana tokoh Bali yang memiliki motto "Jadilah org yg bermanfaat untuk org banyak" mengelola team dan berjibaku hingga bisa begitu cepat mendapatkan SK pendirian ITBM Bali, Ismoyo memberikan jawabannya.
" Ini semua karena sinergisitas antara teman-teman dan kader Muhammadiyah di Bali mulai dari level pimpinan PP Muhammadiyah, PWM Bali, PWA Bali dengan seluruh jajarannya, PDM kabupaten/kota sampe ortom dan juga seluruh warga Muhammadiyah. Saya pastikan betul semua ini tentu atas Rachmat dan Ridha Allah dan kerja team dari semua komponen baik yang terlibat langsung maupun yang tidak henti-hentinya memberikan doa dari tempat aktifitas mereka masing-masing." tandasnya dengan penuh semangat.
Menutup bincang bersama orang nomor satu di ITBM Bali yang juga masih menjadi Ketua Dikdasmen PWM Bali ini, saya mengajukan pertanyaan terakhir, apa rencana besar beliau terkait ITBM Bali ini?
" secara lokasi ITBM Bali adalah di pulau Bali yang merupakan gerbang Internasional bagi Indonesia, maka saya ingin menjadikan ITBM Bali menjadi kampus International Muhammadiyah yang bisa mengharumkan Muhammadiyah Bali dan Muslim di mata Nasional dan juga dikancah international." Pungkas sosok yang sangat aktif di bidang sosial kemanusian ini, sekaligus mengakhiri bincang tokoh kali ini.
0 comments:
Posting Komentar