Sore semakin pekat warna kekuning-emasannya, sejurus dengan mentari yang kian tenggelam dari arah barat di peraduannya.
Sekelompok anak-anak IPM masih saja bergeliat dari pagi pukul 6.30 hingga mentaripun sudah akan beranjak beristirahat. Tampak sedikit gontai dan tidak lagi bersinar wajah-wajah mereka. Lelah jelas sekali, tapi hingga menjelang mahgrib baru terlihat mereka beranjak pergi meninggalkan sekolah yang setiap hari mereka datangi.
Sudah hampir sepekan sebagian anak-anak IPM terlihat hilir mudik dari ruang guru ke ruang kelas tempat acara FORTASI diadakan. Dari mempersiapkan setiap detail agenda yang sudah mereka buat hingga membeli es batu dan bahan dagangan yang mereka sebut bazar penggalangan dana guna menambah kas IPM.
Mereka sadar inilah tugas sebagai pelaku organisasi sekolah. Mereka sadar atas pilihan mereka. Mereka tau dan menikmati peran dan amanah yang harus mereka jalani sebagai pimpinan. Sementara sebagian besar siswa yang lainnya, mereka sudah asik pulang kerumah tepat waktu lalu bermain atau tidur siang dan bahkan ada yang bermain sambil leyeh-leyeh sampai ketiduran.
Sungguh menyenangkan melihat betapa senangnya anak-anak IPM ini melaksanakan semua perannya masing-masing. Tak ada gerak yang akhirnya terhenti walau wajah mereka menampakkan kelelahan.
Ya, anak-anak IPM ini adalah cermin kader-kader muda Muhammadiyah yang secara sadar sedang memproses dan mengkader dirinya.
Lalu apa yang harus dilakukan sekolah melihat geliat dan semangat anak-anak ini. Apakah menjadikan kondisi ini sebagai fenomena eiforia biasa, atau fenomena yang harus dikawal, dipertahankan dan di beri apresiasi?
Sebagai pendidik dan pengajar, tentu kita semua harus mengawal kondisi ini. Pembinaan harus secara serius terus kita berikan hingga mereka keluar dari sekolah ini dengan tetap membawa semangat mereka ini.
Dan akhirnya kita harus memberikan apresiasi kepada mereka semua tanpa harus malu-malu dan ragu-ragu. Karena dengan memberikan apresiasi apapun bentuknya, bagi mereka adalah semangat untuk mereka lebih banyak bergerak, loyal dan akhirnya militan.
0 comments:
Posting Komentar